Venesia dari Timur : Sungai dan Peradaban Sriwijaya

Tak kala berpikir bahwa mengenai nama kota Venesia sangat kental sekali dengan nama kota yang berada di Negara Eropa yakni Italia.  Venesia melekat dengan kota airnya yang memukau da kehidupan masyarakat yang terhubung dengan transportasi air yang menarik dan memukau. Tak jauh berbeda dengan Venesia, di Palembang merupakan kota yang berkembang dengan peradaban sungai yang sangat indah. Sebagai pusat ibukota Kerajaan Buhda terbesar di Asia Tenggara yakni Kerajaan Sriwijaya, membuat kehidupann masyarakat berkembang dengan aktivitas perairan di Sungai Musi sehingga tak jarang orang mempersepsikan Palembang sebagai Kota Venesia dari Timur.

        Palembang terkenal dengan ikon Jembatan Ampera yang merupakan salah satu Jembatan Angkat terpanjang di Indonesia. Jembatan ini dibuat dari sisa harta rampasan Jepang yang dibangun pada saat awal kemerdekaan dan selesai dibangun pada masa Presiden Soekarno di era Kabinet Ampera sehingga nama jembatan diberi nama Jembatan Ampera. 



Gambar 1 Jembatan Ampera (Sumber: Utama, 2016) 



              Berada di Kota Palembang tak salah apabila mengunjungi berbagi tempat menarik yang terdapat di kota ini. Selain Jembatan Ampera, masih banyak lagi tempat yang harus dikunjungi apabila berada di Kota Palembang seperi Kantor Walikota Palembang, Benteng Kuto Besak, Kampung Kapitan, Pulau Kemaro dan Situs Bukit Siguntang. Sebenaranya masih banyak sekali referensi tempat yang dapat dikunjungi di Kota Palembang, kali ini saya mencoba mengulas satu persatu tempat-tempat yang dapat dikunjungi selama berada di Palembang.

 Kantor Walikota dahulu merupakan Kantor PAM yang dibangun pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, dahulu kantor ini berperan dalam penyedia air bersih bagi masyarakat. Saat ini Kantor PAM telah beralih fungsi menjadi pusat pemerintahan Kota Palembang.






Gambar 2  Suasana Kantor Walikota Palembang di Saat Malam Hari  (Sumber: Utama, 2016) 

           Benteng Kuto Besak merupakan benteng yang dibangun pada masa Kota Palembang telah berubah menjadi Kerajaan Palembang Darussalam. Benteng ini terletak di pinggiran Sungai Musi. Di dalam Benteng Kuto Besak ini dahulunya dijadikan sebagai Pusat Pemerintahan Kerajaan Palembang Darussalam. Bangunan ini dibuat dari bata dengan perekat yang digunakan dengan mengggunakan bahan putih telur yang digunakan sebagai pengganti semen untuk merekatkan setiap bata. 


Gambar 3  Benteng Kuto Besak  (Sumber: Utama, 2016) 


Pulau Kemaro merupakan Gosong Sungai yang terdapat di Sungai Musi yang membentu daratan sendiri yang terpisah dengan tepi sungai. Hal yang menarik mengunjungi Pulau Kemaro karena disini merupakan Rumah Peribadatan Umat Budha di Kota Palembang yang sangat indah dan dulu konon berkembang cerita rakyat kuno di Palembang disinilah tempat legenda Tan Bun An seorang saudagar dari Cina ketika hendak menikah dengan Siti Fatimah namun lamarannya ditolak karena Tan Bun An memberikan guci yang berisi sayuran, padahal di dalam guci tersebut terdapat emas yang ditujukkan untuk Siti Fatimah, melihat guci yang dibawa itu dibuang Tan Bun An langsung menyelam dan mencari guci tersebut dan diikuit dengan Siti Fatimah kemudian mereka berdua tidak ditemukan. Konon Pulau Kemaro merupakan tempat mereka menyelam untuk menemukan guci tersebut. 


Gambar 4  Perjalanan Menuju Pulau Kemaro (Sumber: Utama, 2016)





Gambar 4  Suasana di  Pulau Kemaro (Sumber: Utama, 2016)

Kampung Kapitan merupakan salah satu permukiman kuno yang terletak di Kelurahan 7 Ulu atau berseberengan dengan Benteng Kuto Besak . Permukiman ini ditujukkan untuk tamu-tamu atau delegasi dari negara sahabat pada Masa Kerajaan Palembang Darussalam yang menetap di Palembang. Permukiman dahulu dihuni oleh masyarakat etnis Tiongkok dan Arab yang pada saat ini datang ke Palembang untuk berdagang dan menyampaikan berita ke pemerintahan kerajaan. Salah satu rumah yang tertua di Kampung Kapitan yakni Rumah yang dihuni oleh Etnis Tiongkok yang hingga saat ini masih terawat dengan baik yang telah melebihi dari beberapa generasi sebelumnya. 


Gambar 5  Rumah Bersejarah di Kampung Kapitan (Sumber: Utama, 2016)



Gambar 6  Kondisi di Dalam Rumah di Kampung Kapitan yang Dihuni Oleh Etnis Tiongkok (Sumber: Utama, 2016)


Situs Bukit Siguntang merupakan salah satu Situs yang diperkirakan sebagai pusat kegiatan pendidikan agama Budha di masa Kerajaan Sriwijaya. Situs ini terletak di Kecamatan Bukit Besar.

 Gambar 7 Situs Bukit Siguntang (Sumber: Utama, 2016)


Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar